Laman

Minggu, 01 Januari 2012

Pengembangan Kepemimpinan Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Kunci keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah dan keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan sekolah.
Pada saat ini masalah kekepalasekolahan, merupakan suatu peran yang menuntut persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat. Bahkan telah berkembang menjadi tuntutan yang meluas dari masyarakat, sebagai kriteria keberhasilan sekolah diperlukan adanya kepemimpinan kepala sekolah yang berkualitas.
Pengembangan kepemimpinan menjadi salah satu upaya dalam mencapai tingkat keberhasilan tersebut. Hal tersebut tentu tak lepas dari campur tangan dari berberapa pihak. Baik dari dalam sekolah mapun luar sekolah. Penggunaan berbagai strategi pengembangan mutlak diperlukan.

B.Rumusan Masalah
1.Apakah pengembangan kepemimpinan pendidikan itu?
2.Bagaimanakah cara pengembangan kepemimpinan pendidikan?
3.Siapa yang bertanggung jawab dalam pengembangan kepemimpinan pendidikan?

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pengembangan Kepemimpinan
Pengembangan kepemimpinan menurut Kartini Kartono adalah usaha yang dilakukan secara sistematis dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemahiran teknis, ketrampilan sosial, sikap, dan tingkah laku pemimpin melalui pendidikan, latihan dan berbagai penugasan.
Selain itu pengembangan kepemimpinan (leadership development) juga dapat diartikan perluasan kapasitas sesorang untuk menjadi efektif dalam peran dan proses kepemimpinan. Peran dan proses kepemimpinan merupakan peran dan proses yang memungkinkan kelompok orang dapat bekerja bersama dengan cara yang produktif dan bermanfaat. Ada tiga hal penting dalam definisi pengembangan kepemimpinan ini, yaitu:
1.Pengembangan kepemimpinan diarahkan pada pengembangan kapasitas inividu, atau tujuan utamanya adalah kapasitas individu
2.Apa yang membuat seseorang efektif dalam peran dan proses kepimimpinan. Setiap orang dalam kehidupannya harus mengambil peran dan berpartisipasi dalam proses kepemimpinan agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya dalam masyarakat sekitarnya, oragnisasi dimana mereka bekerja, kelompok professional dimana mereka diakui keberadaannya, tetangga dimana mereka bermasyarakat, dan seterusnya.
3.Individu dapat memperluas kapasitas kepemimpinannya. Kuncinya adalah bahwa setiap orang bisa belajar, tumbuh dan berubah.

B.Pengembangan Kepemimpinan Pendidikan
a.Cara Pelaksanaan Pembinaan Kepemimpinan Pendidikan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin, diantaranya keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya, jenis pekerjaan atau lembaga yang dipimpinnya, sifat-sifat dan kepribadiannya, sifat-sifat dan kepribadian pengikutnya, serta kekuatan-kekuatan yang dimilikinya (Purwanto, 2004: 61). Faktor-faktor ini tentunya juga memiliki pengaruh dalam pengembangan kemampuannya. Secara internal, seorang pemimpin dapat melakukan hal-hal yang dapat mengembangkan kemampuannya, diantaranya:
1.Selalu belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama dari cara kerja anggotanya.
2.Melakukan observasi kegiatan manajemen secara terencana.
3.Membaca berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.
4.Memanfaatkan hasil-hasil penelitian orang lain.
5.Berfikir untuk masa yang akan datang.
6.Merumuskan ide-ide yang dapat diuji cobakan. (Mulyasa, 2004: 127)
Menurut Wahjosumidjo terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepemimpinan pendidikan (kepala sekolah), yaitu : memberikan perhatian secara sistemik dan terus menerus terhadap siklus kegiatan : rekruitmen, seleksi, pengangkatan, penempatan, pembinaan, evaluasi terhadap kepala sekolah, dan komputerisasi di sekolah.
a)Seleksi kepala sekolah
Seleksi adalah suatu proses pengambilan keputusan terhadap individu yang dipilih karena kebaikan yang dimilikinya daripada yang lain, untuk mengisi satu jabatan yang didasarkan pada karakter atau sifat-sifat baik daripada individu tersebut, sesuai dengan persyaratan jabatan yang diinginkan. Tujuan seleksi adalah untuk mengisi kekosongan jabatan yang ada dengan orang yang memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Salah satu usaha agar proses seleksi dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, diperlukan standar kriteria seleksi yang didefinisikan lebih sempurna dan spesifik.
Melalui proses seleksi, mulai tahap awal, praseleksi, seleksi, telah diusahakan langkah-langkah seperti penentuan persyaratan, pengaitan antara kualifikasi calon dengan spesifikasi jabatan kepala sekolah, terpilihnya calon yang cocok untuk jabatan kepala sekolah. Kemudian tahap selanjutnya yaitu tahap pengangkatan dan penempatan. Dengan proses seleksi diharapkan menghasilkan calon-calon kepala sekolah yang terpilih secara objektif sesuai dengan persyaratan serta kompetensi yang diharapkan.
b)Pengangkatan dan Penempatan Kepala Sekolah
Setelah seleksi dilaksanakan menyusullah proses pengangkatan dan penempatan kepala sekolah. Proses ini sangat ditentukan oleh hasil yang dicapai dalam proses seleksi dimana di dalam proses seleksi telah dipilih, dan ditentukan calon-calon terbaik melalui berbagai cara atau pendekatan baik melalui pemeriksaan dokumen, tes dan interview.
c)Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Pelatihan merupakan metode yang paling banyak dipakai untuk memperbaiki kepemimpinan. Pendidikan dan pelatihan merupakan bentuk pengembangan sumber daya manusia yang amat strategis. Sebab dalam program pendidikan dan pelatihan selalu berkaitan dengan masalah nilai, norma, dan perilaku individu dan kelompok. Program pendidikan dan pelatihan selalu direncanakan untuk tujuan-tujuan seperti pengembangan pribadi, pengembangan profesional, pemecahan masalah, tindakan yang remidial, motivasi, meningkatkan mobilitas, dan keamanan anggota organisasi.
Tujuan utama pendidikan dan pelatihan kepala sekolah adalah untuk memperoleh kecakapan khusus yang diperlukan oleh kepala sekolah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan sekolah. Oleh sebab itu, langkah utama yang perlu dilaksanakan bagaimana program pelatihan yang mencakup sosok program isi, metodologi serta peralatan pelatihan dapat tersedia mendukung tercapainya tujuan pelatihan.
Dalam hubungan untuk meningkatkan penampilan kepala sekolah, maupun mempersiapkan calon kepala sekolah, pendidikan dan pelatihan kepala sekolah dapat dibedakan, yaitu program preservice (untuk calon kepala sekolah yang telah terpilih melalui proses : rekruitmen, seleksi dan pemilihan) dan program inservice (untuk mereka yang telah menduduki jabatan kepala sekolah).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam program pelatihan kepala sekolah :
1.Program pelatihan harus relevan dengan kebutuhan sekarang dan yang akan datang dan untuk kepentingan masyarakat dimana organisasi (sekolah) itu berada.
2.Pelatihan harus meningkatkan pelaksanaan tugas dan pengembangan karier pegawai.
3.Program pelatihan dikemas secara rapi, menarik, dilaksanakan sesuai dengan daya tarik zamannya.
4.Dalam program pelatihan diintegrasikan dengan melakukan tugas-tugas (doing), studi dan praktik harus saling menjalin.
5.Pelatihan harus menjadi suatu yang berkelanjutan.
6.Menggunakan metodologi dan sistem penyampaian baru program studi lapangan, diskusi, seminar konferensi, studi kasus, dan sebagainya.
Adapun materi pembinaan bagi pemimpin dan calon pemimpin pendidikan, meliputi :
1.Pembinaan kecerdasan, perasaan, kemauan, dan ilmu pengetahuan
Sebagai pemimpin yang diharapkan berhasil melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan harus didukung dengan beberapa aspek, antara lain unggul dalam intelegensi, mampu memberikan pertimbangan-pertimbangan individu yang bagus, memiliki kecakapan dalam menghadapi persoalan-persoalan yang abstrak, kecakapan menghadapi dan bekerja sama dengan orang lain, kesanggupan untuk mempelajari pendekatan dan teknik-teknik yanng baru, kemampuan untuk memberi perintah, kesanggupan untuk memengaruhi orang lain, unggul di dalam kemampuan menulis dan berbicara. Selain itu, seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan daya tahan atau bersikap sabar terhadap kegagalan atau hambatan.
2.Pembinaan kemahiran teknis dan ketrampilan sosial
Pemimpin dalam menjalankan tugasnya perlu mengingat dan berpedoman kepada teknik-teknik memimpin. Karena dengan memperhatikan teknik-teknik tersebut pemimpin dapat melakukan langkah yang tepat dalam rangka mengarahkan anak buahnya.
Kemampuan sosial yang dimaksudkan adalah kemampuan dalam antar-hubungan dengan orang lain baik antar individu, dalam kelompok, antar kelompok, atau dalam lingkungan organisasi yang lebih besar. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan di bidang ini untuk menopang kepemimpinannya.
Prof. J. F. Tahalele memberikan beberapa saran untuk mengembangkan kemampuan sosial kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan:
a)Usahakan agar tetap gembira.
b)Lihatlah, pikirlah, dan bicarakan yang baik.
c)Jangan mengharap terlalu banyak kepada orang lain, tetapi apa yang dapat kita sumbangkan kepada mereka.
d)Jangan mencampuri urusan pribadi orang lain kecuali dilapori.
e)Jauhkan sifat sombong dan kembangkan sifat murah hati.
f)Tekun beragama dan jangan sekali-kali putus asa.
g)Kembangkan sifat “lagniappe” (pemberian kecil kepada orang lain yang berdampak positif yang besar).
Disamping kemampuan yang ada pada diri sendiri harus dikembangkan, kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus mampu memposisikan diri sebagai orang lain. Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain:
a)Selalu menghargai pendapat orang lain meskipun bertentangan.
b)Jangan memaksakan pendapat kepada orang lain walaupun merasa benar.
c)Menegur orang lain secara halus, misalnya bagaimana menurut pendapat saudara jika . . .
d)Berbicara dengan jelas dan perlahan.
e)Ketika berbicara, pandanglah lawan bicara kita (tidak menengok ke kiri dan ke kanan.
f)Memberikan perintah dengan bahasa meminta, contoh dapatkah anda menolong saya untuk …
g)Hindari kata-kata yang menyinggung perasaan orang lain.
h)Sewaktu orang lain berbicara, hendaklah mendengarkan dengan penuh perhatian.
i)Ketika orang lain berbicara, janganlah menyela atau mengalihkan pembicaraan.
j)Jika orang lain menusuk hati kita, hendaklah kita tetap tenang dan sabar.
k)Sebaiknya jangan berbisik-bisik di depan orang lain.
l)Jika Mengkritik disampaikan dengan tenang, ramah dan bijaksana.
Semua pernyataan tersebut diatas kiranya dapat dijadikan acuan dalam menilai diri sendiri agar pemimpin tidak menempatkan dirinya kurang atau lebih dari kemampuan yang sebenarnya.
3.Pembinaan kebiasaan, moral, watak, kejiwaan dan kepribadian
Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan perlu mengembangkan kemampuan dirinya, agar selalu dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu, kepala sekolah perlu memahami kelebihan dan kelemahan yang ada pada diri sendiri dan mau mengembangkan kemampuannya secara continue.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kemampuan pribadi antara lain:
•Watak (Psikolofis-internal)
•Tempramen (Tingkah Laku)
•Minat
•Kecerdasan
•Fisik
•Sifat-sifat pribadi dan tipe kepemimpinan yang dimiliki.
Seorang pemimpin pendidikan harus dapat menempatkan dirinya dalam kedirian orang lain dengan kemampuan personal yang dimilikinya. Jika berada didepan memberikan contoh tauladan, ditengah bisa berpatisipasi meningkatkan kemauan dan kreativitas bahan, dan jika dibelakang membangun dan mendorong semangat bawahan. Pemimpin harus dapat membenahi dirinya sebelum dapat membenahi orang lain.
d)Evaluasi Kepala Sekolah
Di samping seleksi, program pendidikan dan pelatihan, ada cara lain yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan kepala sekolah, yaitu melalui evaluasi kepala sekolah.
Persoalan penting yang berkaitan dengan evaluasi kepala sekolah adalah bagaimana menentukan keberhasilan kepala sekolah sebagai jawaban atas pertanyaan : Bagaimana kepala sekolah dapat bekerja dengan baik. Tujuan utama evaluasi kepala sekolah adalah untuk mempengaruhi atau memotivasi tumbuhnya perubahan efektif di dalam perilaku berikutnya dari seorang kepala sekolah.

b.Langkah-langkah Dalam Mengembangkan Kepemimpinan
Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan kepemimpinan pendidikan antara lain :
1.Rendah hati, Banyak orang yang mendapatkan kekuasaan, dan mereka begitu saja melepaskannya. Sebagai pemimpin, pekerjaan Anda adalah memimpin. Anda tidak bisa melakukannya jika menurut Anda posisi Anda diatas orang lain.
2.Menentukan tujuan, Dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin. Banyak orang yang menentukan tujuan dan didalam perjalanannya, mereka kehilangan arah. Ini biasanya dikarenakan menentukan tujuan yang tidak bisa dicapai. Tentukan tujuan yang bisa diraih sehingga tidak berakhir dengan kekecewaan.
3.Berusaha keras untuk mencapai yang terbaik, Untuk menjadi pemimpin yang besar, Anda tidak bisa berleha-leha dengan kehidupan Anda, Anda harus berusaha keras untuk melakukan segala sesuatunya dengan yang terbaik.
4.Mempertahankan posisi Anda, Seorang pemimpin memerlukan reputasi yang menonjol. Ketika seseorang mendengar namanya, maka akan mengaitkanya dengan pekerjaan besar yang pernah dilakukannya, atau bagaimana mereka bisa mengelola sesuatu.
5.Belajar dari kesalahan, Mereka belajar dari kesalahan dan merubahnya menjadi sesuatu yang produktif. Ini harus dilakukan atau jika tidak Anda akan berputar-putar di masalah yang sama.
6.Berpikiran terbuka, Orang-orang disekitar Anda mungkin memiliki sesuatu untuk dikontribusikan dan dengan berpikiran terbuka Anda akan memiliki peluang yang tidak terbatas.
7.Percaya diri, Anda tidak bisa berharap orang lain percaya pada Anda jika Anda tidak percaya pada diri sendiri. Percaya diri tidak membuat Anda lebih baik dari orang lain, ini hanya menunjukkan Anda memiliki kelas dan karakter.
8.Memberi, Bersedia untuk memberi. Jika Anda melakukan ini, makin banyak orang yang bersedia melakukan sesuatu tanpa mengeluh.
9.Memenuhi janji, Jika Anda bilang akan melakukan sesuatu, pastikan Anda melakukannya.
10.Mendengarkan, Anda harus mau mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan sekitar Anda. Mungkin Anda pemimpinnya, tapi perasaan mereka sama pentingnya seperti Anda.

C.Pihak yang Berwenang dan Bertanggungjawab dalam Pengembangan Kepemimpinan Sekolah / Madrasah
Pengembangan Kepemimpinan Sekolah / Madrasah menjadi tugas dan wewenang pengawas sekolah, kemudian pihak pengawas sekolah bertanggungjawab / melaporkan hasil kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional. Tanggungjawab pengawas sekolah ini berdasar pada Kepmen Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 118 Tahun 1996.
Adapun tanggungjawab pengawas sekolah sebagai berikut:
1.Melaksanakan pengawasan pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya pada TK/RA/BA, SD/MI/SDLB, SMP/MTs, SMA/MA/SLB.
2.Meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar serta bimbingan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Adapun wewenang pengawas sekolah sebagai berikut:
1.Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi, menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lain yang diawasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kepemimpinan.
2.Menentukan dan atau mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan..


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengembangan kepemimpinan menurut Kartini Kartono adalah usaha yang dilakukan secara sistematis dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemahiran teknis, ketrampilan sosial, sikap, dan tingkah laku pemimpin melalui pendidikan, latihan dan berbagai penugasan. Pada prinsipnya pengembangan kepemimpinan sekolah atau madrasah bergantung pada tingkat pengetahuan, kecakapan/keterampilan, kemahiran dari pemimpin sendiri. Sebagai seorang pemimpin atau calon pemimpin, hendaknya senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ilmu kepemimpinan maupun bidang keilmuan lainnya agar nantinya dapat menjalankan roda organisasi secara professional. Bilamana pemimpin seorang yang demikian, tentu akan mudah mengontrol, mengawasi dan mengkoordinir sistem kerja masing-masing bawahan.
Diperlukan juga para bawahan yang memiliki kemampuan sesuai bidangnya, selalu bekerja sama dan bahu membahu melakukan yang terbaik untuk kelompoknya, bekerja sama secara sinergis dengan atasan maupun rekan, sehingga antara atasan (pemimpin) dan bawahan dapat saling melengkapi. Karena keberhasilan kepala sekolah merupakan keberhasilan sekolah.
Menurut Wahjosumidjo terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepemimpinan pendidikan (kepala sekolah), yaitu : memberikan perhatian secara sistemik dan terus menerus terhadap siklus kegiatan : rekruitmen, seleksi, pengangkatan, penempatan, pembinaan, evaluasi terhadap kepala sekolah, dan komputerisasi di sekolah. Pengembangan Kepemimpinan Sekolah / Madrasah ini menjadi tugas dan wewenang pengawas sekolah, kemudian pihak pengawas sekolah bertanggungjawab / melaporkan hasil kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Munajat. Nur, 2011, Handout Leadership, Yogyakarta : UIN Suka-Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Purwanto. Ngalim. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sulistiyani. Ambar Teguh, 2008, Kepemimpinan Professional Pendekatan Leadhership Games, Yogyakarta: Gava Media
Wahjosumidjo, 2010, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
http://alimudini.wordpress.com/2011/05/28/makalah-pengembangan-kepemimpinan/
http://woelanblogs.blogspot.com/2011/01/pengembangan-kepemimpinan.html
http://www.articlebase.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar